Google
 

2008-09-29

nicklseen 1916 (2)

Angin malam berhembus meniupkan bau busuk dari bangkai pasukan musuh yang tidak sempat terkubur dengan layak. Hanya sesekali saja kami menyiramkan pasir untuk menutupi genangan darah agar tidak terlalu berbau anyir esok harinya. Tak terdengar suara apapun malam ini selain suara angin.

Belum ada gejala musuh akan menyerang. Tak terdengar suara mortir yang ditembakkan secara acak setiap 30 menitnya. Tapi malam ini ada yang berbeda. Semenjak gudang makanan diserang tadi pagi oleh musuh, ada kemungkinan musuh terah berhasil menyusup kedalam dan berusaha menghancurkan blokade kami dari dalam. Tapi tak ada yang dapat kami lakukan selain mempertahankan garis ini, hampir separuh dari pasukan depan sudah ditarik tadi sore guna mengamankan gudang senjata. Bukannya tidak mungkin setelah gudang makanan dan dapur umum yang diserang esok hari atau malam ini giliran gudang sejata yang diledakkan.

mungkin benar kata walter, sudah hampir matahari terbit dan tidak ada musuh terlihat. Tidak ada kurir-kurir pembawa bom bunuh diri. Kadang mereka mengikatkan bom pada tubuh tahanan perang dan menyuruh mereka untuk merangkak mendekati lubang kami, jika menolak maka mereka akan ditembak, jika beruntung mereka bisa sampai dilubang kami tanpa tertembak oleh kami dan bom yang terpasang dipunggung mereka gagal meledak. Sebuah kombinasi yang sulit dan jarang terjadi. Biasanya kami langsung menembak begitu melihat ada yang bergerak mendekat. Disini adalah medan perang, yang ada hanyalah membunuh atau terbunuh. Semua bekerja secara sederhana, siapa yang lebih dahulu menembak dan mengenai sasaran, maka dia yang menang. Dia yang bertahan hidup. Tak ada benar atau salah disini. Aku sadar mungkin puluhan orang yang aku bunuh bulan ini juga memiliki keluarga, mungkin anak istri mereka menunggu mereka, atau mungkin mereka adalah orang yang taat beragama. Mereka adalah orang yang tidak pernah menyakitiku barang sedikitpun. Kami semua salig tidak mengenal. Tapi kenapa lantas kami saling membunuh, semua ini karena perang? Bukan! semua ini hanya karena perbedaan perinsip dan pendapat yang mendalam. Karena perbedaan itulah makan aku harus membunuhmu.


bersambung....

Tidak ada komentar: