Google
 

2007-04-15

Tamu dari luar...

Sabtu, malem minggu...
seperti biasanya mandi, cari makan, nonton tipi didampingi laptop tercinta!!

tau-tau temen dateng, bilang kalo dia punya temen dari Australia yang baru maen ke banyuwangi dan mungkin nanti mau mampir ke tempatku...

jam 19.30 bule itu dateng, pertama-tama rada grogi... ngomong inggrisnya juga blegag-blegug!!
tapi setelah rada lama ngobrol (mendengarkan dia dan teman saya berbicara tepatnya) saya jadi terbiasa...
Mr. Chris... kulit putih, rambut pirang tipis, agak sedikit gemuk, usia kira-kira 40 th.
Mr. Chris adalah seorang guru SLTP di Australia, dia mengajarkan music. 5 Tahun lalu dia adalah seorang musisi, kemudian dia memutuskan untuk kuliah mengambil jurusan keguruan dan lulus setaun lalu.

Pertama-tama kami bicara masalah gaji guru di indonesia, saya bilang gaji guru disini kecil dan sepertinya pemerintah kurang memperhatikan profesi guru. Dan dia tersenyum, itu adalah perkataan semua guru diseluruh penjuru dunia balas mr. Chris, tetapi kecuali di swedia, disana guru sangat diperhatikan. Bahkan dinegaranya para guru tak berhenti-hentinya berdemo..

wow.. ternyata bukan cuma di Indonesia, kemudian dia bertanya tentang kenakalan remaja disini, apakah mereka sering mengeluarkan kata-kata kotor? atau sering berkelahi? saya bilang, ini adalah sekolah negeri, yang berarti jika ada anak yang dianggap tidak bisa dididik maka akan dikembalikan ke orang tua mereka (dikeluarkan).. dia tercengang... terus siapa yang akan mendidik mereka? tanya mr. chris.

Ada 2 orang murid Mr. Chris yang sama sekali belum pernah mengeyam bangku pendidikan sebelumnya sehingga pada saat pelajaran dia terus berbicara dan berbicara walau pun sudah diingatkan, anak itu terus berlarian mengitari kelas mengganggu teman-temannya, pernah juga suatu saat dia mengejar-ngejar temannya sambil menghunuskan gunting! Dan anak itu sampai sekarang masih bersekolah disekolahnya.

Pernah juga Mr. Chris menemukan ada seorang anak yang tangnnya penuh dengan luka sayat pada lengannya. Mr. Chris sangat terkejut, kemudian meminta guru lain untuk memeriksanya.. setelah diamat-amatinya ternyata hampir seluruh siswa memiliki luka yang sama disekujur tangannya. Apa yang terjadi?
Itu bukan ulah guru atau orang tua mereka tetapi itu ulah mereka sendiri,
Rautan pensil memiliki pisau kecil yang bisa dilepas dan mereka menggunakan pisau itu untuk bercanda dengan temannya.. pada saat Mr. Chris sedang menulis dipapan tulis, anak-anak bercanda sambil saling menyayat tangan temannya dengan pisau tersebut.

Mengetaui hal tersebut.. Mr. Chris memutuskan untuk mengirim mereka semua pulang untuk melakukan cek darah, karena mungkin saja mereka tertular penyakit. (seperti AIDS, dll)
dan dia terdiam sambil berkata dalam hati "Oh..my God.. is that thing really happen in my class?"