Google
 

2008-10-04

Cerita disaat mudik

Kemarin aku mudik ke jogja, sampe jogja diajak mudik ke madiun menjenguk orangtua dari orang tua saya yang tinggal satu-satunya. Besok diajak ketempat saudara lagi di magelang... wah.. masak mudik sampe tigakali....
10 kali 10... cabe deh....
temenya bawang cepe deh....

dalam perjalanan bus yang kami tumpangi melewati daerah ngawi (perbatasan antara jawa timur dan jawa barat) sebelum masuk ngawi lewat alas mantingan dulu, biasanya nih jalan ini begelombang, banyak tikungannya, sempit, padat pokoknya segala macam tetek bengek yang bikin stres dan bt. Tapi sekarang ada yang berbeda... jalanya halus banget, mulus gak bergelombang kayak dulu... semua dah diaspal halus, masih baru banget malah tuh yang ngaspal belon sempet ngasi garis marka jalan tuh... jadinya bikin orang tambah seneng ngebut-ngebutna disini. Kalo lewat sini gak ugal-ugalan gak asik deh...
bravo buat yang ngerjain entah dishub atau PU atau DLAJJ pokokna tengkiu banget...
great job deh... acung 4 jempol sekaligus...


keluar dari hutan saya melihat sesuatu yang lebih membangakan menjadi warga negara yang baru merdeka ini.
saya melihat mobil dengan plat merah bertulisakan (kalo gak salah) pelayanan kesehatan keliling disamping kanan dan kiri bodinya.

wow amazing... dihari raya ini amsih ada yang berdinas tugas untuk melayani masyarakat. Dia memilih melayani masyarakat dari pada berkumpul sama keluarga....
bravo lagi buat tuh orang.. kali ini bukan cuma 4 jempol yang saya acungkan tapi 5 sekaligus!!!

tapi ada yang janggal kenapa dibawah tulisan kesehatan keliling tersebut tertulis "WONOSOBO" ??? gak kejauhan tuh daerah operasinya? dari wonosobo sampe ke mantingan hampir masuk ngawi??? kira-kira berapa gajinya ya kalo dia bertugas mengcover seluruh area tadi? atau ada yang lain yang?/ sempet terlintas dibenak saya pikiran buruk lain... tapi segera saya buang jauh-jauh semua prasangka buruk tersebut. Ini hari suci jangan kita nodai dengan prasangka buruk dong..

sepulangnya... setelah melalui jalan yang sama kami semua masuk solo.. lepas dari seragen jalan mulai memadat sehingga semakin memancing emosi para pengendara.
masuk solo... ada perempatan yang saya kurang hapal namanya.
perempatan tersebut terletah didaerah pertokoan yang padat, waktu menunjukan pukul 6.30 malam, waktu rame-ramenya toko. hanya orang yang gak mau dapet rejeki yang memilih menutup tokonya pada jam-jam tersebut.

lampu merah terlihat masih 300 meter didepan.. tapi mobil sudah tidak dapat bergerak maju karena arus yang amat padat. Setiap lampu menyala hijau.. kami hanya bisa memandangi dari jauh. Mobil sama seklai tidak bergerak maju. yang ada hanya kendaraan roda dua yang berjalan diluar bahu jalan. Terus memadatkan lalulintas di lampu merah... dan kami tidak dapat berbuat apa-apa...

mulai bertanya... dimana sih polisinya??
samar-samar saya dapat melihat kibasan lampu senter warna merah yang biasa digunakan polisi untuk mengatur jalan. kibasannya terlihat panik naik turun, kanan kiri, kadang sesekali terlihat berputar 360 derajat. "Ituh ada polisi yang ngatur udah" kata saya sambil menunjuk dari kejauhan.
10 menit berlalu.. kami hanya maju beberapa meter saja...
lampu hijau dah menyala yang untuk kesekian kalinya dan kami masih ditempat yang sama, hanya saja tadi ada "indomaret" sebagai pemandangan disebelah kiri sekarang berubah menjadi rumah kosong.. maju beberap meter...

"bisa gak sih tuh polisi ngatur!!" sela salah satu penumpang yang mulai bosan menunggu dalam keleahan..
"P***SI GOBLOK!!" maki si sopir sambil membuka kaca jendela, menjulurkan kepala menengok kedepan dan kebelakang kemudian masuk lagi entah apa maksudnya...
dan masih banyak lagi... yang mungkin kalo saya jabarkan semua bisa-bisa blog saya di tutup sama BIN atau jadi buronannya karena dah menjelek2kan korps pelayan masyarakat nomor satu tersebut.

Tapi itu semua hanya ucapan putus asa dari para pengguna jalan..
gak usah disalah artikan...
hehehheheee....

ADA YANG ANEH!!!!

YA!!! ADA YANG ANEH DENGAN BLOG SAYA!!!!
kok tiba-tiba postingannya berubah ya!!
sekarang isinya jadi cerpen-cerpen aneh gitu???

apa yang terjadi dengan saya???
kemana cerita-cerita sakit yang biasa saya tulis?
kenapa sekarang menjadi kalimat-kalimat aneh yang kadang berputar-putar artinya?
ada apa dengan jari-jari ini?

apa sel otak ini sudah malas terbuka, sehingga harus membalut semua santun dengan kata-kata yang hanya dimengerti oleh pembuatnya!

apa yang kau sembunyikan??
rasa bangga? rasa bahagia? rasa memiliki? rasa dimiliki?
atau rasa sedih, getir, hampa, kosong, sepi, sendiri, ditinggalkan, membusuk????

PLEASE SAY SOMETHING TO ME!!!!!!!!!!

nicklseen 1916 (3)

mari sedikit kuceritakan tentang nicklseen.
sebuah kota kecil yang terletak sebelah timur laut finland.
berbatasan langsung dengan uni sovyet.
atau jangan-jangan kami sendiri merupakan bagian dari uni sovyet.

gunung disebelah utara, hutan pinus disepanjang kakinya..
padang rumput hijau, walau musim dingin disini lebih panjang dari musim panas
tetap saja tidak mematahkan semangat rumput tuk ikut mewarnai padang ini.

sekumpulan rusa terlihat berkumpul didekat kolam mata air ditengah padang rumput tersebut sambil merontokan bulu musim dingin mereka, salju terakhir telah mencair dari dahan ranting pohon oak yang berdiri dengan kokoh ditepian kolam. Salah satu dahannya menjulur kearah kolam memberikan kesan pohon yang sedang menimba dari kolam. Sesekali terlihat sepasang tupai berlarian antara dahan dan ranting, bercanda dan berebut biji pohon oak yang sebenarnya tidak bisa dimakan tetapi tetap saja mereka merebutkan.

Disekeliling mata air tersebut tumbuh ratusan pohon-pohonan yang kadang aku sendiri tidak hapal namanya, pepohonan tersebut tumbuh mengitari mata air yang terletah padang rumput, benar-benar pemandangan yang indah, pohon-pohon tadi terkesan memerikan perlindungan kepada hewan untuk istirahat dibawah naungan rantingnya yang rimbun saat musin panas nanti. Pohon-pohon tadi memagari mata air dari gannguan mahluk luar. Ditangahnya terlihat menjulang tinggi pohon oak. laksana kapten yang memimpin pasukan anti huru-hara berbaris dengan seragam serba hijau lengkap dengan perisai dan tongkat pemukul berlapis karet dan tentunya tak lupa senapan laras panjang berisi peluru hampa, karet dan yang pasti peluru tajam, semua itu guna berjaga-jaga seandainya keadaan mulai tak terkendali.

bukan cuma rusa dan tupai yang hidup disana, beraneka ragam ikan dan juga keyman (sejenis buaya air tawar kecil, mulut yang memanjang yang menjadikannya berkesan sangat jelek) tinggal dalam kolam kehidupan tersebut. lahan pertanian yang membentang berhektar-hektar milik penduduk lokal terhampar tak jauh dari kolam tersebut. Lobak, kol, tomat dan wortel serta umbi-umbian yang hanya bisa tumbuh ditanah ini. Tapi itu tak menjadikan kami harus mengiba pada kota tetangga untuk terus mengirim bantuan bahan pokok. kami berdagang. Kami menanam apa yang bisa tumbuh, menjualnya, dan membeli apa yang diperlukan. Setiap satu sampai dua minggu sekali datang truk dari kota sebelah untuk berdagang, biasanya mereka membawa gandum, gula, dan minyak untuk memasak.

jalan-jalan kota tersusun dari batu-batuan yang ditatap apik sedemikian rupa membentuk bulatan-bulatan, dilapisi lumut musim dingin yang belum mengering.



bersambung....